Cinta
itu butuh perjuangan tidak membiarkan cinta itu datang sendiri, jikalau kita
membiarkan cinta itu datang sendir berarti kita membuatuhkan usaha untuk
mendatangkan cinta itu. Jadi, cinta itu tidak akan dialami apabila kita tidak
bergerak untuk cinta tersebut. Itulah yang ku alami karena pengalaman tersebut,
maka cinta akan terjadi secara indahh dan menjadi sebuah cinta yang berjalan
tanpa belokan lurus, mulus dan tidak berlubang. Seperti layaknya jalan TOL.
Tetapi jalan tol tersebut akan berakhir ketika akan memasuki jalanan kota yang
ramai bercabang dan bias berpindah jalur dari yang kita inginkan. Kadangkala
jalan tol itu akan memanjangkan dirinya untuk waktu yang lama. Dan melewati
terjalnya gunung ataupun curamnya lembah serta banyak tujuan yang bias
membedakan jalur yang kita inginkan apabila kita tersesat, dan ahirnya terpisah
karena tidak adanya kekompakan dalam menjalani jalan tol itu. Yaahh.. itulah
pemaparan cinta seperti jalan tol.
Memang
baru kemaren aku jadian dengan Ine. Dan ini adalah cinta pertama ku selama aku
pernah hidup. Jadi aku tidak tahu bagaimana menjalani percintaan ini dengan hal
yang indah dan hal yang berwicara kecintaan. Berangkat sekolah bareng itulah
yang kukerjakan saat ini. Sampai disekolah aku malu ketika banyak orang menyorai-sorai
dihadapanku “cie…… cie…” kata seseorang yang belum aku kenal. Jam pelajaran
hingga istirahat. Waktu istirahat aku mengunjungi kelas Ine. Lalu mengajaknya
ke kantin sekolah. Duduk sebangku dengan ine dilihat banyak orang dan malu
rasanya jika begitu. Ine membuka percakapan “ Kamu mau makan apa sayang ?”. “
ehh.. (kaget mendengar kata sayang) aku ikut kamu aja “. “ pak Bi (kerasnya
suara Ine memanggil pemilik kedai bakso dikantin sekolah) bakso dua ya.. sama
es tehnya dua..” . “ Yan neng !” jawab pak Bi yang sudah akrab dengan Ine. Aku
makan sambil memandangi wajah ine yang cantik dan tak bosan untuk terus
memandangnya.” Dimakan dong sayang kok
melongo terus..” kaget plus reflek batuk karena kecepetan makan. Ine
menyodorkan minum untuk menghilangkan batukku. Setelah itu aku jadi terbiasa
bicara dengan ine. Bercerita banyak masalah kehidupanya dulu dan sekarang.
Katanya dulu ia pernah berpacaran sewaktu kelas 3 SMP yairtu dengan Roby, yang
merupakan temanku SD. Dia satu sekolah SMP dengan Roby. Dan roby melanjutkan
SMA-nya di jember ikut orang tuanya. Ya dari itu ia sudah belajar cinta sewaktu
itu, makanya aku minta maaf jika aku tidak bias berpacaran sesuai yang dia
inginkan. Karena kaulah sibuta cinta yang tidak tahu apa apa tentang ilmu
percintaan dan aku butuh bimbingannya untuk berlatih untuk hal percintaan.
Sabtu
pagi ini aku berangkat bareng dengan ine. Sesampainya disekolah aku berjalan
kekelasku dan ine berjalan kekelasnya. Aku bertemu vito dijalan menuju kekelas.
Dia bertanya tenatang aku dan ine gimana dan inilah yang aku tidak tahu vito
bilang bahwa kok aku gak jalan sama ine ya?. Aku alngsung bertanya kembali
maksutnya gimana ya ya?. Dia bilang kata ngedate. Dan diam. Akupun terdiam. Aku
mencoba cari tahu apa itu. Seperti mencari sebuah batu yang di maksud di tengah
lapang yang luas dan terdapat petir menyala-nyala dan merubah fkiranku terhadap
batu itu dan melupakan batu itu. Jadi, aku melupakan tentang hang out itu. Ya
sudahlah. Waktu sekolah hari ini serasa berjalan cepat karena tak ada materi
exact yang diajarkan hanya materi biasa. Lalu aku pulanng bareng dengan ine dan
bertanya tentang apa yang telah dibicarakan vito tadi pagi.” Ine ,.. aku amu
Tanya nih..” .” iya Tanya aja sayang..” . “ ngedate itu apa ya?” . “ phh.. itu
jalan bareng berduaan sama pacarnya.” “ oh….. itu thoo” “kamu mau enggak sayang kalau nanti malam
kita nonton film ke plasa?” ‘ giman yaa…. Yaudah deh sayang aku mau.”.
Akhirnya
malam minggu yang kosong kulalui selama aku tidak berpacaran, dan sekarang
tidak kosong dan terisi oleh cinta. Tetapi hal ini yang aneh aku belum pernah
ke bioskop ataupun plasa. Hedehh ini yang membuatku susah.aku berangkat setelah
sholat maghrib menjemput ine dirumahnya.setelah menunggu akhirnya ine keluar
dengan baju yang elok nan anggun yang membuat ine terlihat cantik. Lalu ine
naik motor beatku dan aku tancapkan gas ku ke arah plasa. “kamu udah makan
sayang” Tanya ku. “ belum tadi aku keburu-buru pas berangkat, kita makan dulu
ya ..” “ oke deh. “. Lalu aku mampir
dulu kerumah makan yang ditujukan Ine jadi aku ikut aja. Dengna menuju kearah
yang dituju, lalu sampailah disan ditempat makan yang agak ke jawanan. Aku
langsung ke tempat duduk dengan dua kursi. Ine yang memesan makanan sedangkan
aku membuka handphoneku. Ada satu pesan dari nomor tidak terkenal. Jadi hanya
ku biarkan sms itu. Ine datang “ siapa yang sms sayang”.”. gak tau nomor gak
kenal..” “aku udah pesen tadi.” “oh gitu .” lalu kami makan pada saat aku makan
dengan aku menikmati rsanya makan sama cewek yang aku sayangi tapi ada yang
aneh yang kurasakan pada makanan ini. Ada sesuatu yang asing ynag telah masuk
keperutku yang kecil. Selesai makan ine langsung mengajak cabut. “ akumau bayar dulu ya sayang…” “ ga usah ini gratis
kok pamanku punya udah ayo sayang kit langsung nonton aja.”.
Sesampainya
di bioskop yang diTV dibilang kesayangan anda itu. Aku langsung cari tempat
duduk untuk duduk karena aku merasakan pusing, ine yang mengantri tiket karena
ini malam minggu jadi bioskop ini sangat ramai dikunjungi orang jadi nunggu ine
mengantri lama. “ sayang ….. sayang…. “ terdengar ine memanggil aku lalu
membuka mata terlihat wajah ine yang tegang. Kata ine wajahku sangat pucat dan
terlihat sakit;. Tetapi aku tidak merasa sakit hanya perutku yang sedikit mual
karena makan yang kebanyakan tadi. Aku tetap berusaha melanjutkan menonton film
dengan ine tapi ine khawatir, tetapi aku hanya bilang gak papa dan baik-baik
saja. Aku menonton film yang romantis dan berlatih banyak tentang cinta dari
film romantic itu. Cinta itu harus bisa menahan rasa yang buruk terhadapnya
walaupun itu mencelakaimu. Kami pun keluar dari studio. Mualku terasa kembali
aku lalu meminta ijin untuk ke kamarmandi sebentar. Aku memuntahkan makanan
yang tadi aku makan. Aku kaget ternyata perutku menolak makanan yang aku makan
tadi dan makanan itu ternyata nasi goring laut. Oh tidak.. pasti ada kerang,
aku alergi kerang dan apabila tidak segera ditangani aku akan mengalami
muntah-muntah yang sangat, badanku terasa sangat dingin, lemas dan pusing yang
sangat berat dikepala belakang. Aku segera kembali dan menemui ine dan segera
untuk pulang. Dijalan aku ditanya ine sudah tidak terdengar suaranya hanya
lirih-lirih suara yang kudengar dari ine. Sesampainya mengantarkan ine aku lalu
pulang kerumah.“ ma.. ma… aku pulang….” . “ iya sayang sebentar…” . mama
membukakan pintu dan melihatku dengan keadaan begini mama ya langsung panik.
Mama melihatku yang menggigil pucat dan sakit. “ kamu sakit angga? masuk dulu
sini…” lalu mama mendudukkanku di sofa karena papa keluar kota jadi mama
tinggal sendirian dirumah. Lalu mama ke dapur.
Suara adzan terdengar dari
telingaku. Dan mama membangunkanku. “ aku dimana ma?” “ kamu dirumah sakit
ngaa.. kamu udah nggak sadar ketika mama bawain kamu teh hangat tadi malam..
lalu mama telpon taksi dan mengantarkanmu kesini..” “ oh gitu ya ma.. “ . lalu
aku meraih handphonku di meja samping tempat terteparnya diriku dan diinfus di
telapak luar jariku. lalu aku mengirimkan sms ke ine dengan isi “ sayang aku
enggak berangkat hari ini ..” ine membalas agak lama setelah aku ke kamar
mandi. “ kamu sakit ya sayang? Sakit apa.? Terus dirumah apa di hospit?” dengan
pertanyaan yang sangat panjang itu aku bingung untuk menjawabnya. Dan aku
teringat dengan film yang aku tonton tadi malam. Sebenarnya aku ingin berbohong
kepada ine tetapi fikiran itu muncul kamu berkata jujur itu lebih baik walaupun
itu sakit untukku. Di film yang telah aku tonton dengan ine. Lalu aku berkata
jujur dan aku bilang semuanya tentang alergi ku tehadap kerang laut dan aku
menceritakan kejadian yang aku tutup tutupi pada saat itu..
“
nga,, mama mau nyusul papa kamu ke cilacap,, nanti ada tante erin dan om rohman
yang ungguin kamu disini.”. “ oke mama “. Yah namanya juga seorang mama pasti
ingin memberikan hal yang membantu kepada papa. Yah papa kerja hanya pada saat
panggilan saja di daerah tertentu tapi umumnya masih diadaerah yang belum ada
staf pengajar yang mengmapu mata pelajaran yang papa kuasai yaitu ilmu falaq.
Kadang papa juga dijadiin orang yang melihat hilal pada setiap bulanya didaerah
utara untuk memastikan awal bulanya. Mungkin papa dicilacap ini hanya sekedar
menghitung tanggal-tanggal dibulan nasional ataupun tanggal bulan qomariah.
Mama pun pergi dengan ucapkan salam dan meninggalkan rumah sakit ini dengan
sudah memesan taksi yang sudah lama menunggu didepan. Aku hanya terdiam dengn
melihat televise di tengah sepinya kamar di rumah sakit ini aku ingin mencoba
keluar tetapi malas yang aku rasakan. Sekitar pukul 8.30 tante erin dengan
suara riangnya mengucapkan salam dari luar dan terbukalah pintu kamarku muncul
seorang perawakan besar seorang om rohman yang terlihat kurang rapi seperti
biasanya. “ angga … kasihan banget ya sendirian… ga adapacar kamu yang nemenin
gitu?” “ apaan sih tante ini”. Mendengar perkataan tante erin aku terfikirkan
apakah ine nanti kesini atau enggak, berharap saja kesini dengan kesenangan
yang dibawanya untuk pacarnya tersayang. “ tante bawa apaan tuh..” “ ini ngga
tante dan om bawa kue dan cake dan pear buah kesayanganmu ini “ “ pear tante !
makasih lho tante.. ngerepotin ..” “ enggak lah buat ponakan tante apa toh yang
disuka om pasti beliin.” gubrakk tante masih sama aja seperti yang dulu kalu
beli-beli apa mesti yang beli om rohman. Dulu aja pas mau cari baju untukku
akhir-akhirnya yang bayar om rohman padahal bilangnya nanti tante yang beliin.
Waktu
pukul menunjukkan 13.00 yah pulang sekolah sudah datang. Ya njungaku menunggu
ine untuk mengunjungiku dan menengokku. “Assalamualaikum…” “ waalaikumsalam “.
Terdengar suara om rohman yang menjawab suara dari vito. Pada tepatnya aku
selesai menyelesaikan sholat dzuhurku. Sayup sayup berbicara antara anugrah dan
vito serta om rohman dan tante erin yang sedang membicarakan tentang ine.
Yahh.. membuatku berdo’a tidak khusu’ yah.. aku langsung kembali ke tempat
tidur. “ aduh… kue kii tho ngaa sregep sholate ine makanya suka sama kamu..” .
” apaan tu anugrah bahasanya yang gue tau aja kali..” . ” ga tau ya udah…” . ”
ih ga jelas tau gak sih..”. aku yang merasa aneh dari tadi baru sadar. “ loe
loe pade yang ngasih tau kalo gue sakit siapa?” “ ine lah… tadi ine bilang
kalau cintanya sakit dirumah sakit ini. Jadi kita punya rencana untuk
menengokmu disini.” “ hla terus ine mana?” “ ngapain loe cari cari ine?” tante
erin nyaut “ kangen lah…. Namanya juga pacar baru .” “ apaan sih tante .. aku
gak kangen tan aku Cuma rindu” “ sama aja kali ngaa “ jawab vito sambil buka
handphone “ ngaa ada sms nie dari nomor tidak terdeteksi udah 3 sms dengan
pertanyaan sama katanya angga sakit dimana? Sama ada satu pesan dari ine
katanay ine mau datang ntar sore gitu..” “ terus to?” “ nggak ada lagi “ “
yaudah ine dijawab iya sayang aku tunggu”
aku merasa bahagia setelah mendengar kalau ine mau kesini nanti sore.
Yah.. memang tak bias dipingkiri kalau cinta itu memang butuh perhatian dari
pasangannya. Maka dari itu aku optimis kalau aku dijenguk ine pasti akan segera
sembuh. Sebaliknya kepudaran akan akan mewarnai cinta itu apabila cinta itu
bercampur seperti saling menjauh saling tidak berkomunikasi dan masih banyak
lagi kepudaran yang akan mendekat dalam cinta itu.
Waktu
menunjukkan pukul 19.30 dan aku telah menutup sholat isya’ku dengan do’a dan
mendengar percakapan dari orang tua yang berbicara dengan om rohman yang juga
baru datang sebelum aku sholat isya’ tadi yang sempet pulang ngantar tante
erin. Aku lalu melihat siapa yang disana ada bapak yang sudah menginjak kepala
empat yang duduk berbicara dengan om rohman. Lalu aku beranjak menuju keduanya
dan bersalaman dengan bapak itu. Setelah aku duduk aku masuk membuka pintu
dengan salam. Dibalik pintu muncul ine dan bundanya datang dan bersalaman dengn
om rohman dan aku lalu. Ine memperkenalkan bahwa itu ayahnya yang tadi sempat
ditinggal sendiri karena ine dan bundanya ingin ke toilet dulu. Lalu aku
meminta ijin untuk beraring dikasur. Aku berjalan dan ketika aku melihat ine
yang mengikutiku terlihat murung dan lesu. Aku berbaring diatas kasur rumah
sakit ini. Ine memegang tanganku. /“sayang kamu sakit gara gara aku, sayang aku
mau bilang sesuatu..”/ enggak kok aku aja yang kurang berhati-hati makanya jadi
sakit deh, bilang saja sayang apa?”/ “ aku ga tega sayang harus ninggalain kamu
di kota ini sendiri. Karena aku harus ninggalin kamu dan ikut ayah sama bunda
pindah ke daerah semarang.”/” terus?? kamu setuju dengan itu? “/” ya setuju
sayang aku udah putusin dan ayah sama bunda juga ingin aku ikut kesana”
bundanya ine datang, aku lalu membangunkan badanku dan melihat mata ine serius
tetapi ine hanya bias mengangguk sedih. /” nak angga.. maaf ya nak ine mau kita
bawa ke semarang.. aku harap nak angga bisa mengerti perasaan kita”/” tapi
tante ini bohongkan hanya mau ngerjain kan tante ?”/” maaf sayang .. ini serius…”/
aku terdiam dan hanya pasrah mendengar itu semua. Aku terdiam hingga ine
bunda serta, ayahnya pamitan aku masih terdiam dan bersalaman dengan mereka
dengan senyum yang seolah-olah menerima kepergian ine kesemarang. Malampun kian
larut. Aku hanya berbaring terus diatas kasur rumah sakit ini yang menjadi
saksi perkataanya ine untuk meninggalkan aku di kota ini dan dia pergi
kesemarang. Mama pulang besama papa aku hanya merasakan sedikit kesenangan
padahal setiap papa pulang dari luar kota pasti aku merasa sangat senang tetapi
tidak untuk hari ini. Au termenung hingga malam kian larut.
Pagi
mengintip di celah celah gedung rumah sakit ini.mama dan papa sudah membereskan
semua barang- barang yang berarti aku pulang hari ini. Duh… akhirnya aku
menatap rumahku kembali setelah beberapa hari aku dirumah sakit. Aku serasa
tidak mngingat kalau ine akan pindah aku sempat teringat ketika ine mengirimkan
sms ke handphoneu. /” sayang aku berangkat esok pada pukul 9 pagi maaf sekali
lagi sayang./” aku terdiam lagi dan merenung sekian kalinya mama mengingatkan
kalau dia cintamu yang baik pasti dia akan bias menjaga cintanya walaupun
cintanya sangat jauh. Yah aku kan oangnya masih buta tentang cinta ini jadi aku
sangat tegang dan tak biasa menanggapi ini. Aku sanat sedih. Hinga jalan itu
menutup keadaan yang sekap salam menungging siang yang mengusir tuanya pohon
yang jauh disana hingga pohon ditebang untuk diambil kayunya. Pelajaran yaitu
kencan pertama ditutup dengan sakit karena makan makanan yang aku alergi
sehingga menutup keadaan untuk menjalani kencan lagi, begitu juga ine itulah
kencan pertamanya denganku ditutup dengan pindahnya dia ke semarang yang jauh
dari kota ini. Aku mengambil dua mata memikat dua tangan yang bersentuhan
dengan lepasnya tersendiri dari tanag menjauh dan menjauh mendekati lepasnya
tangan itu.T_T